Kamis, 11 Maret 2010

Biopori



Sekarang saya baru bisa berbangga bisa membantu penyelamatan dunia dari kekurangan air tanah yaitu dengan membuat lubang resapan air, penting hal ini untuk penanggulangan banjir dan masalah sampah jelasnya agar lebih details dapat dibaca ringkasan pemaparan yang didapat dari : biopori .com
save our planet, go green, reduce-reuse-recycle

Apa itu BIOPORI …?
Biopori adalah pori-pori makro berbentuk liang sinambung yang berfungsi untuk mempercepat peresapan air, khususnya air hujan, ke dalam tanah. Sehingga Tanah memiliki ketersediaan bahan organik yang cukup dan fauna tanah dapat berkembang dengan baik.
Tentang pencegahan banjir. Tidak harus dilakukan dengan cara yang rumit, teknologi ini cukup sederhana untuk diaplikasikan. Jika Cara membuat biopori adalah dengan membuat lubang vertikal ke dalam tanah sehingga diperoleh permukaan seluas permukaan dinding lubang. Lubang ini disebut Lubang Resapan Biopori (LRB). Lubang ini akan diisi dengan sampah organik, seperti daun-daun kering,ranting-ranting halus, dan lainnya. Tujuannya adalah memikat fauna tanah, seperti cacing tanah, untuk memakan sampah organik dalam membentuk biopori, dan melindungi permukaan lubang resapan dari penyumbatan yang diakibatkan sedimen – sedimen halus dan lumut.
Tingkat peresapan air dalam lubang akan menigkat seiring dengan bertambahnya biopori yang telah terbentuk sehingga proses pelapukan sampah organik oleh fauna tanah berlangsung aerobik (kondisi beroksigen). Hasilnya, sampah-sampah organik tersebut akan menjadi kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk. Disamping itu, air yang keluar dari sampah organik tersebut (leachate) akan diserap tanah menjadi perekat/pengikat unsur tanah dan pori tanah. Untuk jangka menengah dan jangka panjang, tentunya akan berimbas pada peningkatan air tanah, sehingga persediaan air tanah akan mencukupi di masa mendatang.
Keistimewannya :
Daya resapan air yang meningkat merupakan salah satu solusi mengatasi banjir. Selain itu, Lubang Resapan Biopori (LRB) dapat mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan). Dengan memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, cara ini bisa mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria.
Ide cemerlang ini diciptakan oleh Kamir R. Brata, dosen ilmu tanah, air, dan konservasi lahan, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Ide tersebut akhirnya menginspirasi beberapa pihak, termasuk institusi pendidikan untuk membuat LRB di sekitar lingkungannya.
LRB bisa dibuat di beberapa tempat, misalnya sekeliling pohon, dasar saluran dan batas tanaman. Aplikasi ini memang cukup sederhana dan mudah dilakukan. Terlebih, di kota-kota besar, lubang resapan air semakin berkurang. Untuk itu, diperlukan lubang resapan yang dibuat sendiri, untuk menampung air yang mengalir.
Hanya perlu kesadaran masyarakat teknologi ini bisa diterapkan dengan baik dan merata, bukan tidak mungkin, debit air banjir bisa berkurang. Dan banjir bukan lagi mimpi buruk bagi warga Jakarta dan kota besar lainnya.

Sumber dari :
Tim Biopori IPB-2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar